Thursday, 12 February 2015

Remaja, Riwayatmu Kini



Remaja, Riwayatmu Kini
Remaja itu luar biasa. Punya banyak potensi yang bisa diikembangkan. Dan mampu mempengaruhi lingkuanganya.
Masa remaja adalah masa emas dalam fase kehidupan manusia. Sebab, semangat untuk menumbuhkan karakter masih tertanam kuat. Mencari jati diri menjadi kajian utama remaja.

Kemarin, saya sempat mengikuti sebuah kajian yang diisi oleh orang yang luar biasa. Katakanlah beliau termasuk orang yang sukses dan banyak dikagumi orang lain. Namun, ada kata-kata menarik yang beliau utarakan. Diusianya yang memasuki kepala tiga dan segala hal yang dia dapati. Dia mengatakan, “ jika saja saya kembali ke masa-masa seperti kalian (remaja), pasti akan luar biasa”. Bukan konsep bahwa beliau tidak bersyukur, tetapi bagaimana orang seperti ini melihat bahwa usia remaja menjadi fase yang benar-benar harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk  orang setingkat beliau yang saya fikir sudah mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi berangan-angan untuk kembali diusia remaja, artinya sangat disayangkan jika kita sebagai remaja menyia-nyiakan masa muda ini.

Namun sangat-sangat sayang. Apa yang terjadi pada remaja-remaja sekarang ini? Mereka para pelajar SMP dan SMA, mereka mahasiswa. Tapi mereka benar-benar linglung akan masa ini. Mereka tidak faham kalau masa ini adalah batu loncatan untuk menyeberangi kehidupan yang gelap tanpa cahaya. Mereka tak faham kalau nasib bangsa ini ada dipundaknya, mereka tak faham kalau umat ini membutuhkan mereka, mereka tak faham tentang bagaima usia muda ini akan dihisab oleh Allah SWT dan mintai pertanggung jawabannya.

Jika kemudian Indonesia hanya sebatas negara berkembang tak salah jika salah satu faktornya adalah remaja yang menyia-yiakan waktu.

Coba kita renungkan, status-status facebook hanya berisi kegalauan tantang pacarnya. Selalu dan selalu yang dibahas adalah pacarnya. “ Aku rindu kamu, sayaanngggg!”. Benar-benar memuakkan, dan ketika diputusin statusnya “Aku benci kamu, kamu gak bisa ngertiin aku. Lebih baik dengan orang lain yang bisa fahami aku”. Naudzubillah, setiap hari ada jutaan remaja yang menuliskan status berisikan kerinduan,kecintaan,benci dll. Yang kesemua itu tidak ada gunanya melainkan hanya menyia-nyiakan waktu dan fikiran ditambah penumpukan dosa. Jadi remaja kita yang rentan galau, manja, sedikit bekerja tapi banyak maunya, hedonis, individualis dll.

Saya hanya bingung, kenapa mereka tak berusaha melihat masa depan dan memanfaatkan fase ini dengan sebaik-baiknya. Bukankah mereka masih seorang siswa atau mahasiswa. Lantas apa yang bisa diharapkan jika tidak berbuat banyak, yang pada saat ini untuk uang jajan saja masih meminta pada orang tua.
Suatu ketika saya pernah bertanya dengan seseorang, berapa kali kamu sudah berganti pacar?. Jujur dia mengatakan sudah 8 kali. Saya benar-benar terkejut saat itu. Lalu dihanya membalasnya dengan ucapan, “ itu masih biasa, 8 itu masih standard”. What!

Berikutnya fenomenas selfie dengan pacarnya. Ini benar-benar menjijikan. Mereka yang bukan mahram ,bermaksiat dan malah diabadikan pula kemaksiatan itu dengan menjadikannya foto profil facebooknya.
Juga saya pernah bertemu dengan seseorang yang dia ini sering sekali menelpon pacarnya tanpa memperdulikan waktu, bahkan sehari minimal dia menelpon pacarnya dengan durasi 3 jam.

Mereka yang hanya bersantai-santai diwarung kopi, menghisap rokok dan berinternet ria tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat, mereka kebanyakan adalah remaja. Menyedihkan
Padahal jika mau, mereka bisa  berkreasi dalam bidang yang mereka inginkan. Belajar dan berusaha sejak diusia remaja. Bukan menghabiskan waktu mudanya untuk hura-hura seperti ini. 

Sekedar pengingat, untuk menjadi professional itu kita membutuhkan waktu 10 tahun (Habits, Felix Y.Siauw). Belum lagi mengawali kebiasaan antara 1 sampai 2 tahun itu bukan sesuatu yang mudah. Lantas jika kemudian umur kita 20 tahun dan kita berusaha focus pada minat yang kita inginkan, maka kita akan benar-benar professional dalam bidang tersebut diumur 30 tahun.

Apa yang terjadi jika diusia remaja kita hanya bersantai-santai saja? Bisa dipastikan masa depannya akan suram. Sebab selama fase 1 sampai 2 tahun itu hanya efektif dilakukan oleh remaja. Remaja yang kemudian tidak bisa memanfaatkannya pada masa ini dan kemudian mencoba diusia senja. Percayalah dia tidak akan berhasil, dan jikapun berhasil dia menikmati hasilnya dalam waktu yang relatif singkat.

Berkaryalah! Tunjukan potensimu. Masa depan yang cerah menantimu. Dan berikut ada beberapa tips untuk menjadi evaluasi kita.

Tinggalkan pacaran
Terserah dengan dalih apapun kamu berpacaran tetap saja pacaran itu membawa mudharat. Dan kamu akan semakin bebas berkarya, focus pada apa yang kamu minati. Bukan fokus pada hal-hal yang gak penting seperti pacar.

Hijrah (Merantau)
Akan banyak pengalama dan hikmah yang akan kamu dapatkan. Dan kamu akan semakin bijak dalam memutuskan sikap.

Carilah passion mu (Minat)
Jika kamu berminat dalam bela diri, fokuslah kesana. Berusaha istiqomah hingga benar-benar professional. Ingat, jika kamu sudah professional. Bukan kamu yang akan mencari materi, tapi materilah yang akan mencarimu.

Berkarya dengan passionmu
Tunjukan karya-karya terbaikmu. Tunjukan kamu bukan pemuda yang biasa-biasa saja. Dengan karya kamu akan luar biasa. 

Perbanyak diskusi
Semakin banyak diskusi  maka akan semakin banyak wawasan. Dan semakin banyak wawasan maka kamu akan mudah dalam melangkah.

Perbanyak membaca
Jadikan membaca sebagai kebiasaan utama. Akan banyak kejutan yang kamu dapatkan karena membaca.



0 komentar

Post a Comment