Remaja itu luar biasa. Punya banyak potensi yang bisa diikembangkan. Dan mampu mempengaruhi lingkuanganya.
Masa remaja adalah masa emas dalam fase kehidupan manusia.
Sebab, semangat untuk menumbuhkan karakter masih tertanam kuat. Mencari jati
diri menjadi kajian utama remaja.
Kemarin, saya sempat mengikuti sebuah kajian yang diisi oleh
orang yang luar biasa. Katakanlah beliau termasuk orang yang sukses dan banyak
dikagumi orang lain. Namun, ada kata-kata menarik yang beliau utarakan.
Diusianya yang memasuki kepala tiga dan segala hal yang dia dapati. Dia
mengatakan, “ jika saja saya kembali ke masa-masa seperti kalian (remaja),
pasti akan luar biasa”. Bukan konsep bahwa beliau tidak bersyukur, tetapi
bagaimana orang seperti ini melihat bahwa usia remaja menjadi fase yang
benar-benar harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk orang setingkat beliau yang saya fikir sudah
mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi berangan-angan untuk kembali diusia
remaja, artinya sangat disayangkan jika kita sebagai remaja menyia-nyiakan masa
muda ini.
Namun sangat-sangat sayang. Apa yang terjadi pada
remaja-remaja sekarang ini? Mereka para pelajar SMP dan SMA, mereka mahasiswa.
Tapi mereka benar-benar linglung akan masa ini. Mereka tidak faham kalau masa
ini adalah batu loncatan untuk menyeberangi kehidupan yang gelap tanpa cahaya.
Mereka tak faham kalau nasib bangsa ini ada dipundaknya, mereka tak faham kalau
umat ini membutuhkan mereka, mereka tak faham tentang bagaima usia muda ini
akan dihisab oleh Allah SWT dan mintai pertanggung jawabannya.
Jika kemudian Indonesia hanya sebatas negara berkembang tak
salah jika salah satu faktornya adalah remaja yang menyia-yiakan waktu.
Coba kita renungkan, status-status facebook hanya berisi
kegalauan tantang pacarnya. Selalu dan selalu yang dibahas adalah pacarnya. “
Aku rindu kamu, sayaanngggg!”. Benar-benar memuakkan, dan ketika diputusin
statusnya “Aku benci kamu, kamu gak bisa ngertiin aku. Lebih baik dengan orang
lain yang bisa fahami aku”. Naudzubillah, setiap hari ada jutaan remaja yang
menuliskan status berisikan kerinduan,kecintaan,benci dll. Yang kesemua itu
tidak ada gunanya melainkan hanya menyia-nyiakan waktu dan fikiran ditambah
penumpukan dosa. Jadi remaja kita yang rentan galau, manja, sedikit bekerja
tapi banyak maunya, hedonis, individualis dll.
Saya hanya bingung, kenapa mereka tak berusaha melihat masa
depan dan memanfaatkan fase ini dengan sebaik-baiknya. Bukankah mereka masih
seorang siswa atau mahasiswa. Lantas apa yang bisa diharapkan jika tidak
berbuat banyak, yang pada saat ini untuk uang jajan saja masih meminta pada
orang tua.
Suatu ketika saya pernah bertanya dengan seseorang, berapa
kali kamu sudah berganti pacar?. Jujur dia mengatakan sudah 8 kali. Saya
benar-benar terkejut saat itu. Lalu dihanya membalasnya dengan ucapan, “ itu
masih biasa, 8 itu masih standard”. What!
Berikutnya fenomenas selfie dengan pacarnya. Ini benar-benar
menjijikan. Mereka yang bukan mahram ,bermaksiat dan malah diabadikan pula
kemaksiatan itu dengan menjadikannya foto profil facebooknya.
Juga saya pernah bertemu dengan seseorang yang dia ini
sering sekali menelpon pacarnya tanpa memperdulikan waktu, bahkan sehari
minimal dia menelpon pacarnya dengan durasi 3 jam.
Mereka yang hanya bersantai-santai diwarung kopi, menghisap
rokok dan berinternet ria tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat, mereka
kebanyakan adalah remaja. Menyedihkan
Padahal jika mau, mereka bisa berkreasi dalam bidang yang mereka inginkan.
Belajar dan berusaha sejak diusia remaja. Bukan menghabiskan waktu mudanya
untuk hura-hura seperti ini.
Sekedar pengingat, untuk menjadi professional itu kita
membutuhkan waktu 10 tahun (Habits, Felix Y.Siauw). Belum lagi mengawali
kebiasaan antara 1 sampai 2 tahun itu bukan sesuatu yang mudah. Lantas jika
kemudian umur kita 20 tahun dan kita berusaha focus pada minat yang kita
inginkan, maka kita akan benar-benar professional dalam bidang tersebut diumur
30 tahun.
Apa yang terjadi jika diusia remaja kita hanya
bersantai-santai saja? Bisa dipastikan masa depannya akan suram. Sebab selama
fase 1 sampai 2 tahun itu hanya efektif dilakukan oleh remaja. Remaja yang
kemudian tidak bisa memanfaatkannya pada masa ini dan kemudian mencoba diusia
senja. Percayalah dia tidak akan berhasil, dan jikapun berhasil dia menikmati
hasilnya dalam waktu yang relatif singkat.
Berkaryalah! Tunjukan potensimu. Masa depan yang cerah
menantimu. Dan berikut ada beberapa tips untuk menjadi evaluasi kita.
Tinggalkan pacaran
Terserah dengan dalih apapun kamu berpacaran tetap saja
pacaran itu membawa mudharat. Dan kamu akan semakin bebas berkarya, focus pada
apa yang kamu minati. Bukan fokus pada hal-hal yang gak penting seperti pacar.
Hijrah (Merantau)
Akan banyak pengalama dan hikmah yang akan kamu dapatkan.
Dan kamu akan semakin bijak dalam memutuskan sikap.
Carilah passion mu (Minat)
Jika kamu berminat dalam bela diri, fokuslah kesana.
Berusaha istiqomah hingga benar-benar professional. Ingat, jika kamu sudah
professional. Bukan kamu yang akan mencari materi, tapi materilah yang akan
mencarimu.
Berkarya dengan passionmu
Tunjukan karya-karya terbaikmu. Tunjukan kamu bukan pemuda
yang biasa-biasa saja. Dengan karya kamu akan luar biasa.
Perbanyak diskusi
Semakin banyak diskusi
maka akan semakin banyak wawasan. Dan semakin banyak wawasan maka kamu
akan mudah dalam melangkah.
Perbanyak membaca
Jadikan membaca sebagai kebiasaan utama. Akan banyak kejutan
yang kamu dapatkan karena membaca.
0 komentar
Post a Comment