Sang dokter Ulung
Ibnu sina merupakan salah satu dokter terkemuka pada abad pertengahan. Ia telah sibuk menyembuhkan orang, dan berusaha terus mendalami ilmu kedokteran sejak masih muda. Ibnu sian juga telah menulis berbagai tulisan, buku, ataupun merangkai beberapai bait sya’ir dalam berbagai bahasa tentang ilmu kedokteran. Bahkan hasil-hasil karyanya tetap menjadi pedoman utama bagi para dokter muda dihampir seluruh universitas terkemuka di Eropa, selam kurang lebih tujuh abad.
Akhirnya, penyakit penguasa tersebut
dapat diketahui dan ia mulai mau menyantap makanan yang dicampur dengan ramuan
obat-obatan oleh Ibnu sina, hingga
penyakit penguasa tersebut dapat disembuhkan.
Ibnu sina merupakan salah satu dokter terkemuka pada abad pertengahan. Ia telah sibuk menyembuhkan orang, dan berusaha terus mendalami ilmu kedokteran sejak masih muda. Ibnu sian juga telah menulis berbagai tulisan, buku, ataupun merangkai beberapai bait sya’ir dalam berbagai bahasa tentang ilmu kedokteran. Bahkan hasil-hasil karyanya tetap menjadi pedoman utama bagi para dokter muda dihampir seluruh universitas terkemuka di Eropa, selam kurang lebih tujuh abad.
Tidak hanya itu saja, ibnu sina
bahkan tetap menjadi pencetus utama dalam berbagai penemuan ilmu kedokteran,
karena ia merupakan dokter pertama yang berbicara tentang tumor otak. Ia juga
termasuk dokter yang sangat mendalami penyakit lambung dan usus, lebih
khususnya lagi tentang luka di lambung. Disamping itu, ibnu sina juga sangat
perhatian dengan penyakit kolera. Bahkan iapun samapi mengidap penyakit
tersebut hingga mengahantarnya pada pintu kematian.
Ibnu sina berpendapat bahwa
gejala-gejala penyakit lambung dan usus disebabkan oleh 2 hal utama: Psikis
(Mental) dan fisik (anggota tubuh). Dengan begitu, ibnu sina menjadi orang
pertama yang menyadari bahwa kondisi kejiwaan dapat menimbulkan beberapa
penyakit pada anggota luar tubuh.
Selain itu, ibnu sina juga pernah
berbicara tentang operasi kanker. Ia berpendapat bahwa kanker luar dapat
diangkat jika kelenjar yang ada tumbuh dari kecil, yaitu dengan melakukan
operasi pangangkatan. Proses operasi ini dapat menyelamatkan hidup sang
pesakitan.
Ibnu sina jugalah yang memberikan
resep penyembuhan terhadap penyakit gula, yang hingga kini masih dipakai. Ia
juga menyebutkan beberapa langkah pencegahan klinis untuk mencegah terjadinya
radang kandung kemih dan radang selaput otak. Hebatnya, apa yang dikatakan oleh
Ibnu sina itu hampir tidak jauh berbeda dengan apa yang disarankan oleh
kedokteram modern pada zaman sekarang.
Ibnu sina termasuk dokter pertama
yang memberikan penyembuhan dengan cara menyuntikan obat lewat cairan dibawah
kulit. Ia juga merupakan dokter pertama yang menggunakan obat bius ketika
melakuakn proses operasi. Disamping itu, ibnu sina merupakan dokter pertama
yang mendeteksi aliran darah bayi dalam kandungan lewat detakan hati ke jantung
dengan sangat cermat.
Diantara pendapat ibnu sina tentang
tumor otak adalah, “ tanda-tanda gejala tumor otak secara umum adalah demam
yang berkelanjutan dan kebanyakannya meninggi. Namun terkadang terus-menerus
panas dan terkadang pula menurun. Orang yang memilki gejala tumor otak juga
enggan untuk berbicara, atau bahkan malas untuk membuka mulutnya. Mulutnya
kering, nafasnya tidak beraturan tetapi terasa berat., dan seluruh anggota
tubuhnya gemetaran.
Bisa jadi orang tersebut merasa
susah tidur dans sering terbangun. Terkadang ia dapat tidur dan tiba-tiba
terbangun. Ia juga benci cahaya dan berusaha menghindarinya. Lidahnya akan
gemetaran dan sesekali menggigitnya.”
Selanjutnya ibnu sina menyebutkan
tentang batu ginjal, seraya berkata, “saya telah mengetahui perbedaan antara
batu ginjal dan batu kemih dalm bentuk dan ukurannya. Biasanya, batu kemih
lebih halus, kecil dan agak kemerah-merahan, sedangkan batu ginjal lebih keras
dan besar sekali. Bahkan batu ginjal sangat pekat, abu-abu dan keputihan.
Kebanyak orang yang mengidap batu ginjal akan kurus, sedangkan orang yang
mengidap batu kemih, sebaliknya. Adapun anak-anak yang masih kecil dan remaja,
biasanya akan banyak mengidap batu ginjal.”
Terdapat beberapa kisah menarik
tentang ibnu sina yang sekaligu menujukan kemampuannya dalam bidang psikologi,
ketika menyembuhkan para pasiennya jika dibutuhkan. Yaitu, cerita tentang salah
seorang kerabat penguasa jurjan mengidap suatu penyakit yang sangat sulit
dibembuhkan oelh para dokter. Namun ketika ibnu sina merawatnya, ia menemukan
bahwa penyakit kerabat penguasa itu disebabkan karena ia menyembunyikan rasa
cintanya. Kemudian ibnu sina meminta salah seorang yang hadir ditempat
pengobatan itu untuk menyebut nama-nama jalan didaerah jurjan, termasuk juga
gang-gang kecil, rumah dan nama penghuninya. Tiba –tiba orang yang sakit itu
bergetar ketika nama kekasihnya disebut-sebut. Seketika itu juga ibnu sina
mengetahui bahwa ia sedang jatuh cinta. Ibnu sina pun lantas menyarankan orang
yang sakit itu untuk menikahi kekasih yang dicintainya itu. Setelah itu, orang
itu pun berangsur-angsur sembuh dari penyakitnya.
Kisah lainnya, cerita tentang salah
seorang penguasa dari Bani Buwaihi yang mengidap suatu penyakit dan ia tidak
ingin makan apaun juga. Karena itulah, kondisi tubuhnya semakin bertambah
parah, hingga ia bertakhayul bahwa dirinya berubah menjadi seekor sapi.
Kemudian penguasa itu meminta orang itu untuk menyembelihnya dan menghidangkan
dagingnya untuk disantap oleh orang banyak. Selanjutnya, ibnu sina segera
mendatangi si penguasa tersebut. Ia berdiri didepan pintu rumah sambil membawa
dua pisau besar seraya berteriak, “ Mana sapi yangg ingin dipotong itu?” ketika
sang penguasa tersebut mendengar teriakan ibnu sina, iapun segera keluar dan
mengahmpirinya seraya menyahut dengan suara yang sangat keras. Kemudian, ibnu
sina meraba-raba tubuh penguasa tersebut sambil memegang pisau yang dibawanya,
lantas berkata, lantas berkata, “ sapi ini sangat kurus dan lemah. Maka ,
sebaiknya diberi makan terlebih dahulu agar lebih gemuk, baru setelah itu
disembelih!”
Nice sharee
ReplyDelete