Saturday 4 May 2013

Kenapa bisa lupa?

Menurut Eric Jensen dan Karen Markowitz mengatakan bahwa ada beberapa faktor kenapa kita bisa melupakan sesuatu:

1. Menganggap sesuatu itu tidak penting
Sesuatu dianggap tidak penting biasanya karena 2 hal, yaitu pada saat ini memang anda tidak membutuhkan  dan anda pada saat tertentu tidak memiliki kepentingan terhadap sesuatu. Oleh karena itu, didalam fikiran anda telah membentuk persepsi, " Buang saja ke tong sampah koran itu " misalnya. Akibatnya kita pun mudah melupakannya. Padahal, suatu saat anda mungkin membutuhkan informasi dari koran tersebut.

2. Ada gangguan psikis
Sehebat apapun kemampuan kita untuk berkonsentrasi, ada saatnya kita bisa merasa sangat terganggu oleh sesuatu, baik dari luar maupun dari diri kita sendiri. Gangguan itu memantik tekanan, dan tekanan memicu depresi . Manakala sudah merasa depresi, sulitlah bagi kita untuk "memanggil ingatan". Padahal, ingatan-ingatan itu sesutu yang dapat disesuaikan , dipengaruhi, dipalsukan atau "dipanggil" secara tepat atau sebaliknya. saat kita tertekan , besar kemungkinan cara kita tidak tepat untuk memanggil kembali ingatan itu. Dalam tingkatan depresi ringan , kinerja ingatan kita masih bisa mencapai kondisi puncak. Namun, kinerja itu akan menurun apabila kita mengalami  depresi kronis atau stres yang berlebihan.

3. Ada gangguan dalam saraf-saraf otak kita
Salah satu alasan mengapa kita bisa lupa karena adanya kerusakan pada engram atau hubungan saraf yang terjadi pada saat kita merekam sesuatu kedalam fikiran kita. Hal ini dapat terjadi karena ingatan kita jarang atau bahkan tidak pernah kita latih.

4. Kita melupakan petunjuk untuk menampilkan kembali ingatan
Pernahkan suatu ketika anda masuk kedapur, tetapi tiba-tiba saja lupa untuk apa anda masuk kedapur? setelah anda kembali ke posisi semula, secara ajaib ingatan anda kembali lagi? untuk sesaat, sepertinya anda telah kehilangan ingatan. Padahal anda hanya kehilangan petunjuk ingatan.

5. Kita mengalami gangguan fisik
Sebenarnya, hanya sedikit orang yang ingatanya terganggu karena menderita penyakit tertentu, seperti amnesia, encephalitis, alzheimer, dan korsakoff syndrome. Fungsi ingatan kita sangat dipengaruhi oleh masalah-masalah 'psikologi sosial', seperti perasaan tertekan, cemas, serta kesedihan yang berlebihan dan berkepanjangan

Jika, diatas adalah faktor-faktor kenapa terjadi kelupaan, dibawah ini adalah kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk menguatkan ingatan kita. Berikut caranya

1. Attention (Perhatian)
Perhatikan apa yang sedang anda pelajari. Pilihlah dan telisiklah bagian mana yang ingin anda ingat. Ingatlah, hanya dengan perhatian yang terfokus. Anda bisa mengetahui apa yang dipelajari. Bagaimana anda akan mengingat sesuatu yang tidak diketahui ? Rahasianya, perhatikanlah. Maka , anda akan mengetahui apa yanga anda pelajari. Ketahuilah, maka anda bisa menampilkan kembali ingatan anda pada saat yang tepat.

2. Interest (minat)
Setelah anda memperhatikan secara seksama apa yang sedang dipelajari, anda perlu menumbuhkan minat untuk mengetahuinya. Gunakan latar pikiran yang positif, abaikanlah pikiran latar yang negatif. Misalnya, ketika anda berfikir, mustahil mengingat rumus kapasitas kapasitor dalam bentuk bola sehingga anda tidak mungkin mengingatnya. Pikiran latar positif akan menumbuhkan minat dan mengembangkan kualitas daya ingat anda. Kenneth Wydro menyarankan, anggap saja pikiran latar mirip dengan kaset yang anda putar dalam tapa anda. Jika anda tidak menyukai kaset atau lagunya. Anda tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk mencari tahu kenapa anda tidak menyukainya. Apabila tidak menyukainya, anda hanya perlu menggantii kasetnya. Jadi, jika anda terus berminat pada pelajaran, gantilah ' kaset pikiran ' negatif yang sering berkecamuk di benak anda segera!

3. Desire (Hasrat)
Apabila anda berniat mengingat sesuatu, tanamkan kuat-kuat hasrat untuk mengingat. Hasrat mendalam akan memudahkan anda mengenali kata kunci untuk menampilkan kembali ingatan itu. Abdurrahman wahid alias Gusdur, mantan presiden kita, konon dapat mengingat  dengan baik 100 nomor telepon koleganya. Bukan karena daya ingat Gusdur lebih hebat dari kita semua. Akan tetapi, Gusdur mampu menanamkan hasrat untuk mengingat sesuatu dan mengetahui caranya untuk memanggil kembali ingatan itu ketika Gusdur membutuhkannya.

4. Spirit (Semangat)
Perhatian, Minat dan keinginan yang mendalam, belumlah cukup untuk mengawali langkah kita dalam mempertajam ingatan. Kita butuh semangat untuk lebih sering melatih dan membiasakan diri menampilkan kembali ingatan yang dibutuhkan

(Sumber : 10 Rahasia Pembelajar Kreatif: by Krishna Pabichara, hal 99-104)

0 komentar

Post a Comment