Friday 19 April 2013

15 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Maksiat

Pertama, Murka Allah. Dalam hadist Qudsi, Allah swt berfirman " Aku Allah , Tidak ada Tuhan selain Aku. Bila ditaati, aku rida, dam bila didurhakai, aku
murka. Jika sudah murka, Aku mengutuk, dan Kutukan-Ku bisa sampai tujuh turunan."

Kedua, Kebencian orang-orang yang beriman. Imam Syafi'i berkata, " Hati-hatilah, jangan sampai diantara kalian ada yang dikutuk orang-orang beriman, tetapi ia sendiri tidak sadar." seseorang bertanya kepadanya, " Bagaimana itu bisa terjadi ?" Beliau menjawab, " Ia melakukan maksiat kepada Allah, lalu Allah membuat hati orang orang beriman benci kepadanya."

Ketiga, terhalang oleh rezeki. Rezeki turun dari langit , namun ia dapat terputus oleh maksiat. Tidaklah rezeki berkurang kecuali karena maksiat

Keempat, terhalang dari ilmu. Imam malik berkata kepada Imam Syafi'i, " Kulihat Allah telah membuat wajahmu bercahaya dengan ilmu. Karena itu, jangan padamkan cahaya itu dengan maksiat.!"
seseorang mengadukan kesulitannya dalam mengahafal Al-Qur'an nan Mulia dan ilmu. Senandungnya:

Kuadukan kepada Waki' kelemahanku dalam menghafal
ia lalu menyuruhku untuk meninggalkan maksiat
ia bilang bahwa ilmu adalah cahaya
dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pemaksiat

Kelima, bencana besar. Imam Ali ra berkata, " Bencana tidak turun keculi karena maksiat dan tidak lenyap kecuali dengan tobat."

Keenam, terasing dari Allah. Engkau tidak lagi mengetahui cara untuk sampai kepada Allah.

Ketujuh, terkucil dari manusia. Engkau merasa dirimu terasing dari mereka meskipun engkau hidup ditengah-tengah keluarga. Seorang ulama mengungkapkan, " Aku melihat dampak maksiatku dalam perilaku istri, anak-anak, dan tungganganku; Tungganganku tidak mau berjalan, anak-anakku memperlakukanku dengan buruk, dan istriku tidak lagi taat kepadaku." mengapa semua terjadi? Tidak lain karena maksiat.

Kedelapan, kelamnya wajah dan hati. Ibnu Abbas ra menuturkan, " maksiat mendatangkan kekelaman pada wajah, kegelapan pada hati, kebencian dihati manusia, kelemahan pada jasad dan kekurangan dalam rezeki. Sedangkan ketaatan mendatangkan keceriaan pada wajah, cahaya pada hati, kecintaan di hati manusia, kekuatan pada jasad, dan kelapangan dalam rezeki."

Kesembilan, terhalang dari ketaatan. Engkau mungkin berniat bangun untuk melaksanakan sholat shubuh, namun engkau tidak mampu melakukannya. Tekadmu demikian lemah. Itulah contohnya.

Kesepuluh, dorongan kepada maksiat lain; Maksiat demi maksiat berangkai.

Kesebelas, Kehinaan dimata Allah. Seorang muslim demikian mulia dimata Allah, namun ketika bermaksiat kepadaNya, ia begitu hina dalam pandanganNya. Hasan Al-Basri berujar " Mereka hina dimata Allah, sehingga mereka bermaksiat kepadaNya. Seandainya mereka mulia, tentu Allah melindungi mereka ( dari maksiat)."

Kedua belas, kehinaan dalam hati. Allah swt berfirman, " Barang siapa yang menginginkan kemuliaan, seluruh kemuliaan adalah milik Allah."
Subhanallah! Mereka mengenakan pakaian paling bagus serta menaiki kendaraan paling mewah, dan orang-orang pun menaruh hormat kepada mereka, namun kehinaan maksiat tertanam dalam hati mereka tanpa pernah lenyap. Saudaraku, jauh dari Allah dan tercebur dalam kubangan maksiat sungguh sebuah kehinaan.

Ketiga belas, lemahnya akal. Seorang ulama berkata " Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah sebagian akalnya lenyap tanpa pernah kembali kepadanya hingga hari Kiamat"

Keempat belas, kesialan. Allah swt berfirman, " Kerusakan tampak didaratan dan dilautan disebabkan karena ulah tangan-tangan manusia agar Dia menimpakan kepada mereka sebagian dari apa yang mereka kerjakan supaya mereka kembali."

Keliam belas, penghiatan lisanmu pada hari saat engkau membutuhkannya. Barangkali engkau bertanya, " Bagaiman bentuk penghianatan lisanku?" ia menghianatimu saat mengucapkan syahadat menjelang kematian. ketika orang-orang berkata kepadamu ," Ucapkanlah la ilaha illa Allah!" engkau malah menjawab, " Aku tidak bisa ". Mereka bertanya " Bukankan engkau mengetahuinya,?" " Ya, aku mengetahuinya," jawabmu, " Namun aku tidak bisa mengucapkannya." Tahukan engkau mengapa? karena engkau telah bermaksiat.

Subhanallah! Lidah bagaikan tertindih gunung. Pernahkah engkau membayangkan dirimu tidak mampu mengucapkan syahadat saat maut menjemput? Sungguh sangat berbahaya. Bukankah sekarang waktunya bagi kita untuk meninggalkan maksiat  dan mendekat kepada Allah swt?

Dikutip dari Buku Pintar Akhlak karya Dr. Amr Khaled hal 341-343

0 komentar

Post a Comment