Salam buat teman-teman sekalian. Terkhusus buat teman-teman saya di Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ar-Raniry.
Tulisan ini terilham dari kejadian yang baru saja terjadi pada saya. Tadi siang, saya mendengar kabar bahwa, ternyata KHS sudah keluar. Berita yang membuat saya panas dingin mendengarnya. Karena bagi saya melihat KHS (Kartu Hasil Studi) merupakan momen yang sangat membingungkan. Bisa jadi saat dilihat, ia membuat rasa bangga menggelayuti seluruh tubuh. dan bisa jadi rasa emosilah yang membakar diri kita. Walaupun bukan hidup mati kita, tetapi saat nilai anjlok kita seolah sudah " setengah mati".
Lanjut ke saat saya melihat KHS. Ternyata di jurusan sudah ramai mahasiswa yang berkerumun didepan kantor. Maklum kantor yang ukurannya sekitar 7 x 5 meter ini walaupun yang datang tidak terlalu ramai namun karena ukurannya yang mungil terlihat lebih padat. Jadi terpaksalah saya datang dan berdesakkan. Segera saja mencari teman yang bisa "diboncengi" laptopnya. Yah secara, Jurusan kami adalah jurusan ter-moderen se -IAIN, soalnya satu-satu jurusan yang menggunakan sistem online dalam pengisian KRS nya. Walaupun, akses wi-finya hanya sebatas ruang lingkup kantor saja. Setelah bertemu dengan orang yang bisa "ditebengi", aksi pun dimulai. Dengan kata-kata yang manis saya mencoba meyakinkannya untuk membantu saya melihat KHS yang katanya sudah keluar.
Diluar kerumunan orang-orang itu, saya melihat banyak teman-teman yang sudah sibuk mengabarkan kondisi KHS yang ia dapatkan. Ada yang begitu bahagia, karena nilainya dipenuhi dengan "huruf yang dinantikan" ada disana. Ada pula yang minder karena "huruf yang tak diundang" masuk dalam daftar nilainya.
Melihat kondisi seperti ini saya semakin terpacu dan antusias melihat hasil yang saya dapatkan. Namun lama saya menunggu si juru kunci, namun ia tak kunjung memberi saya kesempatan untuk melihat KHS itu. Dan terpaksa dengan berat hati saya, masuk ke dalam kantor yang sedang disesaki dengan mahasiwa-mahasiswa lain.
Grrapp.... Kertas yang menjadi targetpun didapatkan. segera setelah mendapatkannya saya langsung keluar dari pengapnya kondisi ruangan itu. Dan ternyata, yang pertama saya lihat dari KHS itu adalah nilai "C". Ini mah biasa dalam pikiran saya. toh semester lalu, malah saya dapet 2 mata kuliah yang bernilai "C". tapi setelah melihat lebih detail. Ternyata tercantum didalamnya 4 buah "C". Kontan saya terkejut. dengan IP yang benar-benar di bawah standar.
Mungkin Frustasi pada awalnya. tapi yang saya herankan, itu tidak benar-benar membuat saya kecewa. Bahkan saya masih merasakan perasaan yang biasa saja. Berfikir kalo saya saja yang seperti ini, ternyata tidak, setidaknya ada yang malah lebih parah. Suara-suara sumbang tentang "semester ini hancur sekali" terdengar. Seolah tidak dapat menerima apa yang telah diberikan. Dan semangat mereka yang tadinya kuat, seolah loyo dan tak berstamina hanya dengan sebuah kertas mantra bernama "KHS"
Terlepas dari itu semua tentu kita prihatin dengan nasib orang-orang yang nilainya anjlok. Kenapa bisa terjadi hal demikian.
Saya ingin meyakinkan kepada teman-teman, bahwa sebenarnya IP yang anjlok itu bukanlah suatu masalah. Dan jangan dijadikan ratapan yang berlarut-larut. Yang pada akhirnya membuat semangat kita semakin lemah. Dan pada akhirnya Frustasi yang malah kita dapatkan.
Jadikanlah sebuah pengalaman, jika memang ingin memperbaiki nilai. Cari sebab kenapa bisa anjlok? bisa jadi karena sesuatu. Dan perbaiki di semester berikutnya. Sebenarnya kita bisa. Namun kita begitu takut karena terbayang oleh berbagai kesalahan yang akan menghantui. Dan Alam mengajarkan, kesuksesan itu bukan ditentukan dari tinggi-rendahnya IP atau IPK. Tapi ditentukan dari bagaimana kita bisa bangkit saat kita terjatuh. Berapa banyak ilmuwan-ilmuwan yang dulunya dicap sebagai orang bodoh, tapi malah menjadi orang yang begitu briliankesuksesannya.
Karena sebenarnya, hidup ini dinamis, kadang dibawah kadang diatas. Dan tidak selamanya kita dalam kegagalan. Karena tidak selamanya juga kita berada dikampus kita akan keluar dan menunjukan skill yang kita miliki, bukan IP yang kita dapatkan.
Semangat untuk semuanya, jangan putus asa. Karena perjalanan itu masih panjang dan kita masih memiliki kesempatan. Ayo bersama-sama kita bekerja keras untuk kesuksesan yang akan kita raih.
Tulisan ini terilham dari kejadian yang baru saja terjadi pada saya. Tadi siang, saya mendengar kabar bahwa, ternyata KHS sudah keluar. Berita yang membuat saya panas dingin mendengarnya. Karena bagi saya melihat KHS (Kartu Hasil Studi) merupakan momen yang sangat membingungkan. Bisa jadi saat dilihat, ia membuat rasa bangga menggelayuti seluruh tubuh. dan bisa jadi rasa emosilah yang membakar diri kita. Walaupun bukan hidup mati kita, tetapi saat nilai anjlok kita seolah sudah " setengah mati".
Lanjut ke saat saya melihat KHS. Ternyata di jurusan sudah ramai mahasiswa yang berkerumun didepan kantor. Maklum kantor yang ukurannya sekitar 7 x 5 meter ini walaupun yang datang tidak terlalu ramai namun karena ukurannya yang mungil terlihat lebih padat. Jadi terpaksalah saya datang dan berdesakkan. Segera saja mencari teman yang bisa "diboncengi" laptopnya. Yah secara, Jurusan kami adalah jurusan ter-moderen se -IAIN, soalnya satu-satu jurusan yang menggunakan sistem online dalam pengisian KRS nya. Walaupun, akses wi-finya hanya sebatas ruang lingkup kantor saja. Setelah bertemu dengan orang yang bisa "ditebengi", aksi pun dimulai. Dengan kata-kata yang manis saya mencoba meyakinkannya untuk membantu saya melihat KHS yang katanya sudah keluar.
Diluar kerumunan orang-orang itu, saya melihat banyak teman-teman yang sudah sibuk mengabarkan kondisi KHS yang ia dapatkan. Ada yang begitu bahagia, karena nilainya dipenuhi dengan "huruf yang dinantikan" ada disana. Ada pula yang minder karena "huruf yang tak diundang" masuk dalam daftar nilainya.
Melihat kondisi seperti ini saya semakin terpacu dan antusias melihat hasil yang saya dapatkan. Namun lama saya menunggu si juru kunci, namun ia tak kunjung memberi saya kesempatan untuk melihat KHS itu. Dan terpaksa dengan berat hati saya, masuk ke dalam kantor yang sedang disesaki dengan mahasiwa-mahasiswa lain.
Grrapp.... Kertas yang menjadi targetpun didapatkan. segera setelah mendapatkannya saya langsung keluar dari pengapnya kondisi ruangan itu. Dan ternyata, yang pertama saya lihat dari KHS itu adalah nilai "C". Ini mah biasa dalam pikiran saya. toh semester lalu, malah saya dapet 2 mata kuliah yang bernilai "C". tapi setelah melihat lebih detail. Ternyata tercantum didalamnya 4 buah "C". Kontan saya terkejut. dengan IP yang benar-benar di bawah standar.
Mungkin Frustasi pada awalnya. tapi yang saya herankan, itu tidak benar-benar membuat saya kecewa. Bahkan saya masih merasakan perasaan yang biasa saja. Berfikir kalo saya saja yang seperti ini, ternyata tidak, setidaknya ada yang malah lebih parah. Suara-suara sumbang tentang "semester ini hancur sekali" terdengar. Seolah tidak dapat menerima apa yang telah diberikan. Dan semangat mereka yang tadinya kuat, seolah loyo dan tak berstamina hanya dengan sebuah kertas mantra bernama "KHS"
Terlepas dari itu semua tentu kita prihatin dengan nasib orang-orang yang nilainya anjlok. Kenapa bisa terjadi hal demikian.
Saya ingin meyakinkan kepada teman-teman, bahwa sebenarnya IP yang anjlok itu bukanlah suatu masalah. Dan jangan dijadikan ratapan yang berlarut-larut. Yang pada akhirnya membuat semangat kita semakin lemah. Dan pada akhirnya Frustasi yang malah kita dapatkan.
Jadikanlah sebuah pengalaman, jika memang ingin memperbaiki nilai. Cari sebab kenapa bisa anjlok? bisa jadi karena sesuatu. Dan perbaiki di semester berikutnya. Sebenarnya kita bisa. Namun kita begitu takut karena terbayang oleh berbagai kesalahan yang akan menghantui. Dan Alam mengajarkan, kesuksesan itu bukan ditentukan dari tinggi-rendahnya IP atau IPK. Tapi ditentukan dari bagaimana kita bisa bangkit saat kita terjatuh. Berapa banyak ilmuwan-ilmuwan yang dulunya dicap sebagai orang bodoh, tapi malah menjadi orang yang begitu briliankesuksesannya.
Karena sebenarnya, hidup ini dinamis, kadang dibawah kadang diatas. Dan tidak selamanya kita dalam kegagalan. Karena tidak selamanya juga kita berada dikampus kita akan keluar dan menunjukan skill yang kita miliki, bukan IP yang kita dapatkan.
Semangat untuk semuanya, jangan putus asa. Karena perjalanan itu masih panjang dan kita masih memiliki kesempatan. Ayo bersama-sama kita bekerja keras untuk kesuksesan yang akan kita raih.
0 komentar
Post a Comment